Rabu, 11 November 2020

5 Etika Sharing di Media Sosial, Jangan Sembarangan!


 Aktivitas di media sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat zaman modern. Hampir semua kalangan kini menjadi pengguna media sosial dan mereka aktif melakukan berbagai hal di dalamnya, misalnya membuat konten berupa gambar, video, kata-kata, atau hal lain.

Salah satu aktivitas yang paling sering dilakukan di media sosial adalah sharing alias berbagi. Mulai dari berbagai konten buatan sendiri maupun orang lain, semuanya bisa dilakukan. Namun, ingat bahwa dalam setiap aspek kehidupan ada etika yang harus kita perhatikan, termasuk dalam bermedia sosial.

  1. Jangan share konten dari akun privat
    Beberapa media sosial menyediakan fitur private account alias akun privat sehingga tidak sembarangan orang bisa membuka dan melihat akun si pengguna. Saat fitur ini diaktifkan, biasanya tombol sharing otomatis akan nonaktif sehingga konten si pengguna gak bisa dibagikan kepada publik.
    Namun sayangnya, beberapa orang tak beretika masih saja membagikan konten dari akun privat tersebut pada orang lain, yaitu dengan memanfaatkan tombol screenshot. Jangan pernah lakukan itu, ya!
    Pada saat seseorang mengunci akunnya, artinya dia hanya ingin berbagi dengan orang-orang yang mengikuti akunnya saja. Makanya, tentu gak etis kalau kamu malah menyebarkan konten pribadi itu pada orang lain. Hargailah privasi orang supaya privasimu juga dihargai.

  2. Ketahuilah kapan harus mencantumkan sumber dan kapan tidak
    Sementara, jika akun media sosial seseorang tidak dikunci, tentu kamu boleh membagikan kontennya kepada siapa pun. Si pemiliki akun tidak berhak marah jika kamu melakukannya karena ia sendiri yang memilih untuk tidak membatasi siapa pun untuk mengakses kontennya. Namun tentu, kamu tetap harus memperhatikan etika dalam hal mencantumkan sumber.
    Jika kamu ingin share konten yang positif berupa foto, video, maupun kata-kata, jangan lupa cantumkan sumbernya. Itu adalah bentuk penghargaan atas konten positif yang telah ia buat. Plus, itu penting buatmu karena mencegahmu berurusan dengan hukum karena siapa tahu konten yang ia buat mengandung hak cipta.

  3. Jangan seenaknya membagikan konten yang menyeramkan
    Contoh lain ialah potongan video horor yang berisi jump scare yang mengagetkan. Sekali lagi, gak semua orang sanggup melihatnya. Orang yang punya lemah jantung bisa dapat masalah serius karenanya. Kalau sampai itu terjadi, kamu mau tanggung jawab? Jadi, lebih baik sebarkan konten-konten yang bermanfaat saja.

  4. Jangan membagikan kontak pribadi orang lain tanpa izin
    Kenapa? Bisa jadi tanpa kamu sadari, seseorang meminta kontak temanmu dengan maksud negatif. Bahkan jika kamu yakin bahwa ia gak punya niat buruk, belum tentu temanmu mau berurusan dengannya. Kontak pribadi adalah privasi yang gak seharusnya dibagikan tanpa niat dari si empunya. So, jangan bagikan kontak siapa pun dengan sembarangan, ya.

  5. Kalau gak yakin kebenaran suatu berita, jangan sebarkan
    Makanya, saat melihat suatu informasi, bersabarlah. Jangan menyebarkannya sebelum kamu yakin kebenaran berita tersebut dari sumber yang terpercaya. Kalau sudah yakin benar, kamu boleh menyebarkannya. Kalau tidak, lebih baik jangan. Gak apa-apa kok dibilang kudet. Itu jauh lebih baik daripada kena hukuman pidana, kan?

sumber https://www.idntimes.com/life/inspiration/peter-eduard/etika-sharing-di-media-sosial-jangan-sembarangan-c1c2/5
#mipacko #microfiber #cleaningcloth #detailingcloth #towel #microfibertowel #microfiberfabric #kainmicrofiber #microfibercloth #autodetailing #mipacko #handukmicrofiber #lapmicrofiber #suppliermicrofiber #produsenmicrofiber #tokomicrofiber #gallerymicrofiber #microfiberindonesia #towel #madeinindonesia #tokopedia #bukalapak #lazada #nanoceramic #detailingcloth #masker #covid19 #sehat #jagajarak #cepatbersihkanapapun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar