Rabu, 14 Oktober 2020

Dukung Produk Jurnalistik, Google Bayar Rp 14,89 Triliun untuk Konten Berita Selama Tiga Tahun

 

Dukung Produk Jurnalistik, Google Bayar Rp 14,89 Triliun untuk Konten Berita Selama Tiga TahunDukung Produk Jurnalistik, Google Bayar Rp 14,89 Triliun untuk Konten Berita Selama Tiga Tahun

Google berencana membayar US$ 1 miliar (sekitar Rp 14,89 triliun) kepada perusahaan penerbit berita secara global untuk konten-kontennya selama tiga tahun ke depan.

CEO Sundar Pichai mengatakan produk baru bernama Google News Showcase akan diluncurkan pertama kali di Jerman. Terdaftar di dalam platform tersebut, seperti surat kabar Der Spiegel, Stern, dan Die Zeit dari Jerman, lalu Folha de S.Paulo, Band, dan Infobae dari Brasil.

Penerbit berita telah lama melawan perusahaan mesin pencari internet terpopuler di dunia itu untuk mendapatkan kompensasi atas penggunaan konten mereka. Perlawanan tersebut dimulai dari kelompok media Eropa.

Google News Showcase akan diluncurkan di Belgia, India, Belanda, dan sejumlah negara lain. Sekitar 200 penerbit berita di Argentina, Australia, Inggris, Brasil, Kanada, dan Jerman telah mendaftar ke platform tersebut.

“Komitmen keuangan ini yang terbesar hingga saat ini akan membayar penerbit untuk membuat dan mengurasi konten berkualitas tinggi untuk jenis pengalaman berita online yang berbeda,” kata Pichai seperti dikutip dari Reuters, Kamis (1 Oktober 2020).

Platform tersebut selanjutnya akan integrasikan ke Google News pada perangkat Android dan akhirnya pada perangkat Apple.

“Pendekatan ini berbeda dari produk berita kami yang lain karena bersandar pada pilihan editorial yang dibuat oleh masing-masing penerbit tentang berita mana yang akan ditunjukkan kepada pembaca dan bagaimana cara menyajikannya,” kata Pichai.

Google News Showcase ini dibuat berdasarkan kesepakatan lisensi yang ditandatangani ke beberapa grup media di Australia, Brasil, dan Jerman pada Juni lalu dan mendapat tanggapan hangat dari European Publishers Council.

Google juga sedang bernegosiasi dengan penerbit Prancis, salah satu kelompok media paling vokal di Eropa, sedangkan Australia ingin memaksa Facebook untuk berbagi pendapatan iklan dengan grup media lokal.

Sementara itu, President Google Europe, Middle East and Africa, Matt Brittin, mengatakan, Google tidak menjalankan iklan di Google News atau tab hasil berita di Google Search. Sebagian besar pendapatan Google tidak berasal dari penelusuran berita, “tetapi dari sebagian kecil dari total penelusuran yang kami dapatkan dari tempat orang-orang menelusuri untuk melakukan pembelian, seperti mengetik "sepatu lari" dan kemudian mengeklik iklan,” kata dia.

“Kami berinvestasi dalam berita bukan untuk mencari keuntungan; tetapi karena ini penting bagi masyarakat, penerbit, dan warga negara yang ingin membaca jurnalisme berkualitas,” Brittin menambahkan.[]

https://cyberthreat.id/read/8677/Dukung-Produk-Jurnalistik-Google-Bayar-Rp-1489-Triliun-untuk-Konten-Berita-Selama-Tiga-Tahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar